Friday, November 19, 2010

Lomografi

Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningrad). Nama tersebut merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. PetersburgRusia. Pabrik tersebut memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan seperti lensa mikroskop, alat-alat persenjataan, dan lensa kamera. Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang tersebut bernama Lomographische AG. Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan fotografi modern sudah menggunakan teknologi digital dalam pengambilan gambar maupun pengolahannya. Orang-orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer".


Sesuai dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang pelopornya, maka lomografi sekarang berkembang menjadi teknik fotografi yang mengabaikan aturan-aturan yang ada. Dalam teknik fotografi konvensional, banyak aturan baku yang harus dipatuhi seperti kecepatan ranaISO, dan bukaan lensa untuk menciptakan sebuah foto yang baik. Sementara itu dalam lomografi aturan-aturan tersebut cenderung untuk diabaikan. Lomografi lebih menekankan untuk menghasilkan foto-foto yang unik sehingga hasilnya pun subyektif. Dengan lomo mungkin kita tidak seperti waktu memotret dengan kamera SLR yang harus mengatur shutter speed, focus, diagfrahma, jarak, asa, dan lain-lain. Kalau pakai lomo sih kita bisa asal jepret aja. Karena mau sehancur apapun hasil foto lomo, hasilnya tetap bisa menarik karena keanehannya itu. Banyak orang bilang, kebebasan berseni justru ada dengan kamera ini. Inget, motonya itu "Don't Think Just Shoot"


Sampai sekarang gerakan lomografi berhasil mengambil posisi di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia juga. Hal itu karena lomografi merupakan kombinasi yang sederhana dan mudah tapi dengan hasil yang sangat menarik. Fotografi jenis ini bisa disebut sebagai fine art, seni murni yang apa adanya.
Beberapa contoh kamera lomo diantaranya Diana, Holga, SuperSampler, Otomak, Fish Eye, Fish Eye Under Water, Pop9, Action Sampler, Colour Splash, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Lomografi sendiri masuk ke Indonesia baru seumur jagung. Setahu saya sih awal 2006, baru banget nge-trend yang namanya lomografi. Sampai-sampai semua orang khususnya anak muda atau para ABG-ABG sibuk-sibuk mencari kamera lomo. Tapi ya marilah kita dukung perkembangan lomografi di Indonesia! 

No comments:

Post a Comment